Pages

 

Minggu, 04 Januari 2015

Teknik Pengumpulan Data Kuesioner (Angket)

0 komentar


1.  Kuesioner (Angket)
1.1.            Pengertian
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka ,dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memeberikan data objektif dan cepat.
1.2.            Jenis Kuesioner atau Angket
Menurut Walgito (2010:72) menjelaskan jenis kuesioner dapat ditinjau dari segi macam pertanyaannya dan dari sumber datanya, yaitu sebagai berikut:
1.2.1. Ditinjau Dari Segi Macam Pertanyaannya
Dilihat dari segi macam pertanyaannya maka kuesioner dapat dibedakan atas kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan kuesioner terbuka-tertutup (kombinasi)
a.    Kuesioner Tertutup (Closed Questions)
Pertanyaan-pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang berbentuk, yang dalam hal ini respondens tinggal memilih jawaban-jawaban yang tesedia didalam kuesioner itu. Jadi jawabannya telah terkai, respondens tidak dapat memberikan jawabannya secara bebes yang mungkin dikehendaki oleh respondens yang bersangkutan. Biasanya kalau masalahnya jelas orang menggunakan kuesioner ini.
b.    Kuesioner Terbuka (Open Questions)
Pertanyaan-pertanyaan yang terbuka adalah pertanyaan-pertanyaan yang masih memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi respondens untuk memberikan jawaban atau tnaggapannya terhadap kuesioner tersebut. Biasanya, jika orang ingin mendapatkan opini maka memakai kuesioner bentuk ini. 
c.    Kuesioner Tebuka-Tertutup (Open and Closed Questions)
Pertanyaan-pertanyaan model ini merupkan percampuran dari kedua jenis diatas. Dalam kuesioner ini, disamping adanya pertanyaan terbuka juga terdapat pertanyaan yang tertutup.
1.2.2. Ditinjau dari Sumber Datanya
Jika dilihat dari sumber datanya maka kuesioner dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a.    Kuesioner Langsung
Kuesioner ini alngsung diberikan kepada respondens yang ingin diselidiki. Jadi observer akan mendapatkan data dari sumber pertama (the first resource), tanpa menggunakan perantara untuk memperoleh jawabannya.
b.    Kuesioner tidak Langsung
Untuk mendapatkan data, diperlukan adanya perantara sehingga jawaban yang diperoleh observer tidak dari the first resource. Misalnya orang tua menjawab pertanyaan untuk anaknya, guru menjawab pertanyaan untuk muridnya dll.
Sedangkan menurut Anwar Sutoyo (2012:209) menjelaskan bahwa ada beberapa bentuk item kuesioner sebagai berikut:
a.    Dilihat dari langsung atau tidaknya kuesioner itu dikirimkan kepada individu sebagai sumber data, kuesioner bisa dibedakan menjadi kuesioner langsung dan tidak langsung. Jika kuesioner dikirimkan langsung kepada orang yang dimintai keterangan yang berkaitan dengan diri mereka sendiri, maka disebut kuesioner langsung. Sebaliknya jika kuesioner dikirim kepada seseorang yang diminta menceritakan keadaan orang lain, maka disebut kuesioner tidak langsung.
b.    Dilihat dari segi menjawabnya, harus mengisi sendiri atau memilih pilihan yang telah disediakan, bisa dibedakan menjadi kuesioner tipe isian dan tipe pilihan. Pada kuesioner tipe isian, responden sendiri yang harus menuliskan jawaban yang diminta oleh peneliti. Pada kuesioner tipe pilihan, responden dalam memberikan jawaban cukup memilih salah satu dari pilihan yanh telah disediakan.
c.    Dilihat dari sisi keleluasaan responden dalam memberikan jawaban atau komentar terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan, bisa dibedakan menjadi kuesioner bentuk terbuka (open form questionaire) dan kuesioner bentuk tertutup (closed form questionaire, structured, or closed ended). Pada kuesioner bentuk terbuka responden diberi kesempatan untuk menjawab atau memberi komentar seluas-luasnya terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan peneliti. Sebaliknya pada kuesioner bentuk tertutup, responden terbatas dalam memberikan jawaban atau pendapat tentang masalah yang diajukan peneliti.

1.3.            Prinsip Penulisan Angket
a.    Isi Dan Tujuan Pertanyaan
Maksudnya apakah bentuk pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus disususn dalam skala pengukurandan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variable yang diteliti.
b.    Bahasa Yang Digunakan
Maksudnya bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
c.    Tipe Dan Bentuk Pertanyaan
 Maksudnya tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif.
d.   Pertanyaan Tidak Mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (duoble barreeled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.
e.    Tidak Menanyakan Yang Sudah Lupa
setiap pertanyaan dalam instrumen angket sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
f.     Pertanyaan Tidak Menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring kejawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja. Contohnya Bagaimana prestasi belajar anda selama disekolah dulu? Jawaban responden tentu akan cenderung untuk menjawab baik. bagaimanakah prestasi kerja anda selama satu tahun terakhir? Jawabannya akan cenderung baik.
g.    Panjang Pertanyaan
            Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga tidak  membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variable banyak, sehingga memerlukan instrument yang banyak, maka instrument tersebut diabuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan dan cara mengisinya. Disaranka empiric jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 sampai dengan 30 pertanyaan.
h.    Urutan Pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju kehal yang sulit, atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau dari awal pertamanya sudah diberi pertanyaan yang sulit atau spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.
i.      Prinsip Pengukuran
Angket yang diberikan keresponden adalah merupakan instrument penelitian, yang digunakan untuk mengukur variable yang akan diteliti. Oleh karena itu instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendaptkan data yang valid dan reliable tentang variable yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliable, maka sebelum instrument angket diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Instrument yang tidak valid dan reliable bila digunakan untuk mengumpulkan data akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliable pula.
j.      Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram, akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang dicetak dalam kerta yang bagus dan berwarna. Tetapi angket yang dicetak dikertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.
1.4.            Keuntungan dan Kelemahan metode Kuesioner
1.4.1. Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan metode kuesioner atau angket ini, antara lain:
a.    Metode ini merupakan metode yang praktis karena dalam waktu yang singkat diperoleh data yang banyak dan dapat dilakukan sekalipun tempatnya jauh.
b.    Metode ini juga ekonomis, terutama dalam segi tenaga. Dengan menggunakan kuesioner tenaga yang diperlukan sangat sedikit.
c.    Orang dapat menjawab dengan terbuka dan leluas, tidak dipengaruhi oleh teman-temannya yang lain.

1.4.2. Kelemahan
Selain keuntungan, dalam metode kuesioner atau angket juga terdapat lelemahan, yakni sebagai berikut:
a.    Dengan metode ini kemungkinan observer tidak dapat bertatap muka seacar langsung dengan respondens sehingga apabila ada pertanyaan yang kurang jelas maka respondens akan sulit untuk mendapatkan keterangan ayng lebih lanjut.
b.    Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner telah tertentu, tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan situasi sekitarnya atau kemampuan respondens sehinnga sifatnya agak kaku.
c.    Sukar untuk mengadakan koreksi (cek) terhadap jawaban respondens.
d.   Sulit untuk memberikan jaminan bahwa semua kuesioner yang sudah disebarkan akan kembali seluruhnya. 



DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sutoyo, Anwar. 2012. Pemahaman Idividu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Walgito, Bimo. 22010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi
 

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan