1. Kuesioner
(Angket)
1.1.
Pengertian
Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh
responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka ,dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Bila penelitian
dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat
diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket
kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara
peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik,
sehingga responden dengan sukarela akan memeberikan data objektif dan cepat.
1.2.
Jenis Kuesioner atau Angket
Menurut Walgito (2010:72) menjelaskan jenis kuesioner
dapat ditinjau dari segi macam pertanyaannya dan dari sumber datanya, yaitu
sebagai berikut:
1.2.1. Ditinjau Dari Segi Macam Pertanyaannya
Dilihat dari segi macam pertanyaannya maka kuesioner
dapat dibedakan atas kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan kuesioner
terbuka-tertutup (kombinasi)
a.
Kuesioner
Tertutup (Closed Questions)
Pertanyaan-pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
berbentuk, yang dalam hal ini respondens tinggal memilih jawaban-jawaban yang tesedia
didalam kuesioner itu. Jadi jawabannya telah terkai, respondens tidak dapat
memberikan jawabannya secara bebes yang mungkin dikehendaki oleh respondens
yang bersangkutan. Biasanya kalau masalahnya jelas orang menggunakan kuesioner
ini.
b.
Kuesioner Terbuka
(Open Questions)
Pertanyaan-pertanyaan yang terbuka adalah
pertanyaan-pertanyaan yang masih memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi
respondens untuk memberikan jawaban atau tnaggapannya terhadap kuesioner
tersebut. Biasanya, jika orang ingin mendapatkan opini maka memakai kuesioner
bentuk ini.
c.
Kuesioner
Tebuka-Tertutup (Open and Closed
Questions)
Pertanyaan-pertanyaan model ini merupkan percampuran
dari kedua jenis diatas. Dalam kuesioner ini, disamping adanya pertanyaan
terbuka juga terdapat pertanyaan yang tertutup.
1.2.2. Ditinjau dari Sumber Datanya
Jika dilihat dari sumber datanya maka kuesioner dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
a.
Kuesioner
Langsung
Kuesioner ini alngsung diberikan kepada respondens
yang ingin diselidiki. Jadi observer akan mendapatkan data dari sumber pertama
(the first resource), tanpa
menggunakan perantara untuk memperoleh jawabannya.
b.
Kuesioner tidak
Langsung
Untuk mendapatkan data, diperlukan adanya perantara
sehingga jawaban yang diperoleh observer tidak dari the first resource. Misalnya orang tua menjawab pertanyaan untuk
anaknya, guru menjawab pertanyaan untuk muridnya dll.
Sedangkan menurut Anwar Sutoyo (2012:209) menjelaskan
bahwa ada beberapa bentuk item kuesioner sebagai berikut:
a. Dilihat
dari langsung atau tidaknya kuesioner itu dikirimkan kepada individu sebagai
sumber data, kuesioner bisa dibedakan menjadi kuesioner langsung dan tidak
langsung. Jika kuesioner dikirimkan langsung kepada orang yang dimintai
keterangan yang berkaitan dengan diri mereka sendiri, maka disebut kuesioner
langsung. Sebaliknya jika kuesioner dikirim kepada seseorang yang diminta
menceritakan keadaan orang lain, maka disebut kuesioner tidak langsung.
b. Dilihat
dari segi menjawabnya, harus mengisi sendiri atau memilih pilihan yang telah
disediakan, bisa dibedakan menjadi kuesioner tipe isian dan tipe pilihan.
Pada kuesioner tipe isian, responden sendiri yang harus menuliskan jawaban yang
diminta oleh peneliti. Pada kuesioner tipe pilihan, responden dalam memberikan
jawaban cukup memilih salah satu dari pilihan yanh telah disediakan.
c. Dilihat
dari sisi keleluasaan responden dalam memberikan jawaban atau komentar terhadap
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan, bisa dibedakan menjadi kuesioner bentuk terbuka (open form questionaire)
dan kuesioner bentuk tertutup (closed
form questionaire, structured, or closed ended). Pada kuesioner bentuk
terbuka responden diberi kesempatan untuk menjawab atau memberi komentar
seluas-luasnya terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan peneliti.
Sebaliknya pada kuesioner bentuk tertutup, responden terbatas dalam memberikan
jawaban atau pendapat tentang masalah yang diajukan peneliti.
1.3.
Prinsip Penulisan Angket
a. Isi
Dan Tujuan Pertanyaan
Maksudnya apakah bentuk
pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau pengukuran,
maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus disususn
dalam skala pengukurandan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variable yang
diteliti.
b. Bahasa
Yang Digunakan
Maksudnya bahasa yang digunakan
dalam penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa
responden.
c. Tipe
Dan Bentuk Pertanyaan
Maksudnya tipe pertanyaan dalam angket dapat
terbuka atau tertutup dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau
negatif.
d. Pertanyaan
Tidak Mendua
Setiap pertanyaan dalam angket
jangan mendua (duoble barreeled) sehingga menyulitkan responden untuk
memberikan jawaban.
e. Tidak
Menanyakan Yang Sudah Lupa
setiap pertanyaan dalam instrumen
angket sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah
lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
f. Pertanyaan
Tidak Menggiring
Pertanyaan
dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring kejawaban yang baik saja atau ke
yang jelek saja. Contohnya Bagaimana prestasi belajar anda selama disekolah
dulu? Jawaban responden tentu akan cenderung untuk menjawab baik. bagaimanakah
prestasi kerja anda selama satu tahun terakhir? Jawabannya akan cenderung baik.
g. Panjang
Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya
tidak terlalu panjang, sehingga tidak
membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variable banyak,
sehingga memerlukan instrument yang banyak, maka instrument tersebut diabuat
bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan dan cara
mengisinya. Disaranka empiric jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20
sampai dengan 30 pertanyaan.
h. Urutan
Pertanyaan
Urutan
pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik,
atau dari yang mudah menuju kehal yang sulit, atau diacak. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden
untuk menjawab. Kalau dari awal pertamanya sudah diberi pertanyaan yang sulit
atau spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang
telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat
kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.
i. Prinsip
Pengukuran
Angket
yang diberikan keresponden adalah merupakan instrument penelitian, yang
digunakan untuk mengukur variable yang akan diteliti. Oleh karena itu
instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendaptkan data yang
valid dan reliable tentang variable yang diukur. Supaya diperoleh data
penelitian yang valid dan reliable, maka sebelum instrument angket diberikan
pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
Instrument yang tidak valid dan reliable bila digunakan untuk mengumpulkan data
akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliable pula.
j. Penampilan
Fisik Angket
Penampilan
fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau
keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram,
akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan
angket yang dicetak dalam kerta yang bagus dan berwarna. Tetapi angket yang
dicetak dikertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.
1.4.
Keuntungan dan Kelemahan metode Kuesioner
1.4.1. Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan metode
kuesioner atau angket ini, antara lain:
a.
Metode ini
merupakan metode yang praktis karena dalam waktu yang singkat diperoleh data
yang banyak dan dapat dilakukan sekalipun tempatnya jauh.
b.
Metode ini juga
ekonomis, terutama dalam segi tenaga. Dengan menggunakan kuesioner tenaga yang
diperlukan sangat sedikit.
c.
Orang dapat
menjawab dengan terbuka dan leluas, tidak dipengaruhi oleh teman-temannya yang
lain.
1.4.2. Kelemahan
Selain keuntungan, dalam metode kuesioner atau angket
juga terdapat lelemahan, yakni sebagai berikut:
a.
Dengan metode
ini kemungkinan observer tidak dapat bertatap muka seacar langsung dengan
respondens sehingga apabila ada pertanyaan yang kurang jelas maka respondens
akan sulit untuk mendapatkan keterangan ayng lebih lanjut.
b.
Pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner telah tertentu, tidak dapat diubah atau
disesuaikan dengan situasi sekitarnya atau kemampuan respondens sehinnga
sifatnya agak kaku.
c.
Sukar untuk
mengadakan koreksi (cek) terhadap jawaban respondens.
d.
Sulit untuk
memberikan jaminan bahwa semua kuesioner yang sudah disebarkan akan kembali
seluruhnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Alfabeta
Sutoyo, Anwar. 2012. Pemahaman
Idividu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Walgito, Bimo. 22010. Bimbingan
Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan