Pages

 

Kamis, 01 Januari 2015

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER

0 komentar


Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Karir
Konsep dasar bimbingan dan konseling karir meliputi pengertian, tujuan, manfaat, asas dan prinsip bimbingan dan konseling karir, penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:
1.1.            Pengertian
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seseorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (yang disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapa oleh klien (Mugiarso:2010). Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku (Priyatno:2003)
Lalu apa yang dimaksud dengan karir dan bimbingan konseling karir?. Menurut Hornby dalam (walgito:2010) menyatakan bahwa karier adalah pekerjaan atau profesi. Sedangkam menurut Gibson dalam jumrahliah (2012) mengemukakan bahwa karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Sedangkan menurut Soetjipto karir merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi sebagian orang merupakan suatu tujuan hidup (Jumrahliah:2012). Jadi dapat disimpulkan bahwa karir  adalah sikap, perbuatan atau perilaku seseorang yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivits kerja yang merupakan perjalanan dan tujuan hidup dari seseorang tersebut
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan atau jabatan tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dalam berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki (Winkel:1997). Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling (Walgito:2010). Salah satu bidang layanan yang membantu peserta didik dalam memahami menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir. Contohnya adalah orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagai wawasan untuk mengembangkan karir dimasa yang akan dating (Mugiarso:2010). Masih menurut (Mugiarso:2010) megemukakan bahwa Bimbingan dan konseling karir membahas dan mengentaskan masalah karir siswa yang berkenaan dengan: 1) pilihan dan latihan ketrampilan, 2) orientasi dan informasi pekerjaan atau karir, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan, 3) orientasi dan informasi lembaga-lembaga ketrampilan sesuai dengan pilihan pekerjaaan dan arah pengembangan karir, 4) pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan arah pengembangan karier. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang dalam mempersiapkan diri menghadapi suatu pekerjaan.
Sedangkan Konseling karier menurut WS Winkel (1997) menyatakan bahwa konseling karier berpusat dalam pengambilan keputusan, konselor harus membantu konseli untuk berpikir secara terarah mengenai suatu kareir dengan pembicaraan antara konselor dan konseli mengikuti urutan langkah diskusi tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling karier adalah suatau proses pemberian bantuan / layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, mengenal dunia kerja dan merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihannya, dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dng persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau kaier yang dipilihnya.
1.2.            Tujuan Bimbingan dan konseling Karir
Menurut Walgito (2010:202) menjelaskan bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa agar:
a.       Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
b.      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
c.        Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
d.      Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
e.       Para siswa dapat merencanakan masa depannya, serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi atau sesuai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah membantu konseli dalam memahami, menilai dan menyadari potensi yang dimilikinya, serta mampu mengembangkan apa yang dimilikinya yang terkait dengan karier, serta memberikan informas, pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai jenis pekerjaan dan hambatan-hambatanya dan membantu konseli dalam merencanakan masa depannya dan menemukan suatu pekerjaan atau karir yang sesuai dengan dirinya.
1.3.            Manfaat atau Fungsi bimbingan dan Konseling Karier.
Menurut (walgito:2010) bimbingan karier ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SD, SMP dan SMA  dengan alasan sebagai berikut:
a.    Para siswa ditingkat SMA pada semester 2 akhir perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan, dan dalam pilihan program penjurusan ada syarat yang terkait dengan prestasi akademik. Penjurusan akan mementukan masa depan siswa, maka diperlukan kecermatan, serta perhitungan yang matang dan tepat dalam pemilihan. Oleh karena itu siswa memerlukan adanya bimbingan dan konseling karier.
b.    Pada kenyataannya tidak semua siswa bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, siswa akan langsung terjun kedunia kerja, oleh karena itu sangat diperlukan suatu bimbingan  agar siswa dapat bekerja dengan senag dan baik sesuai dengan yang diharapkannya.
c.    Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial yang menentkan keadaan Negara dimasa dating. Oleh karena itu diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan. Maka diperlukannya suatu bimbingan dan konseling karier.
d.   Para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihandari anak-anak kemasa dewasa. Pada umumnya mereka belum dapat mandiri sehingga masih memerlukan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian. Maka mereka sangat memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karier dalam menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e.    Pada siswa SMP juga membutuhkan bimbingan karier, baik untuk melanjutkan pendidikan tinggi maupun untuk mencari pekerjaan, karena tidak semua siswa dapat melnjutkan sekolahnya. Oleh karena itu sangat bimbingan dan konseling karier sangat penting  untuk diberikan.
1.4.            Asas Bimbingan dan Konseling Karir
Bimbingan karir merupakan bagian dari pemberian layanan bimbingan dan konseling pada umumnya. Sehingga asas-asas yang digunakan dalam bimbingan karir pun pada dasarnya sama dengan asas bimbingan dan konseling. Berikut ini merupakan asas-asas bimbingan dan konseling karir seperti yang disebutkan oleh Prayitno (2008:115). Yaitu sebagai berikut:
a.    Asas kerahasiaan yaitu suatu asas yang berkaitan dengan penyimpanan data mengenai konseli dalam bentuk apapun yang tidak boleh disebarluaskan oleh konselor tanpa ada ijin dari konseli tersebut. 
b.    Asas kesukarelaan yaitu berkaitan dengan pelaksanaan konseling yang tidak menggunakan unsur paksaan, baik dari pihak konselor maupun konseli.
c.     Asas keterbukaan yaitu asas yang mengatur tentang kejujuran dalam menyampaikan informasi dalam bentuk apapun oleh konselor dan konseli.
d.    Asas kekinian yaitu bahwa masalah yang dibahas dalam proses konseling adalah masalah yang sedang terjadi saat ini, bukan masalah pada masa lampau ataupun masa yang akan datang.
e.     Asas kemandirian yaitu bahwa tujuan adanya konseling adalah untuk membuat konseli mandiri dalam mengambil keputusan terkait dengan masalah yang sedang dihadapinya tersebut.
f.     Asas kegiatan yaitu bahwa konseli perlu melakukan sendiri kegiatan yang bertujuan untuk mengentaskan masalahnya dengan giat, karena tanpa adanya upaya dari konseli maka proses konseling tidak akan berlangsung dengan efektif.
g.    Asas kedinamisan yaitu asas yang mengaendaki terjadinya perubahan pada diri konseli, serta mengarah pada hal-hal baru hendaknya terdapat pada proses konseling dan hasil-hasilnya.
h.    Asas keterpaduan yaitu bahwa proses konseling berupaya memadukan berbagai aspek, antara lain diri konseli yang dibimbing, isi layanan, dan proses layanan yang diberikan.
i.      Asas kenormatifan yaitu bahwa pelaksanaan proses konseling sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat di sekitarnya.
j.      Asas keahlian yaitu asas yang mengatur mengenai kualifikasi konselor dan pengalamannya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.
k.    Asas alih tangan kasus yaitu bahwa konselor akan berupaya membantu konseli dengan semaksimal mungkin, tetapi ketika itu sudah di luar kemampuan dan kewenanannya maka akan dialihkan pada petugas yang lebih ahli dalam menangani masalah tersebut dengan sepengetahuan dari konseli.
l.      Asas tut wuri handayani yaitu merujuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan konseli.

1.5.            Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling karier
Menurut (Andriani:2011) Prinsip-prinsip bimbingan karir meliputi : 1) Pemilihan karir lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa. 2) Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Individu harus memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya. 3) Bimbingan karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri. 4) Bimbingan karir membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat. 5) Dalam bimbingan karir termasuk pula pemberian informasi, keterangan mengenai latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, berbagai keterampilan dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan. 6) Bimbingan karir merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para konselor dalam memberikan rangsangan dan bantuan perencanaan karir, membuat keputusan dan penyesuaian karir.
Sedangkan prinsip-prinsip bimbingan karier disekolah adalah:
a.    Seluruh siswa disekolah hendaknya mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
b.    Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan pendidikan siswa.
c.    Setiap siswa hendaknya memehami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.
d.   Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitanya dengan perkembangan social pribadi dan perencanaan pendidikan karir.
e.    Siswa perlu diberikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam suatu alur pendidikanya.
f.     Siswa dalam keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikanya dan karir.
g.    Setiap siswa pada setiap tahap program pendidikanya hendaknya memiliki pengalaman-pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistik.
h.    Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai ketrampilan dan perananya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma yang memiliki aplikasi bagi karir dimasa depanya.
i.      Program bimbingan karir disekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional dengan program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan konseling pada khususnya.
j.      Program bimbingan karir disekolah hendaknya berpusat dikelas dengan koordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
Endriani, Ani. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier. Online
Mugiarso, dkk. 2010. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press.
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling Karier (Studi & Karier).
Yogyakarta: Andi.
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia
 

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan