Konsep
Dasar Bimbingan dan Konseling Karir
Konsep dasar bimbingan dan
konseling karir meliputi pengertian, tujuan, manfaat, asas dan prinsip
bimbingan dan konseling karir, penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:
1.1.
Pengertian
Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seseorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa
orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Sedangkan konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (yang disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapa oleh klien (Mugiarso:2010). Jadi dapat
disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku (Priyatno:2003)
Lalu apa yang dimaksud dengan karir
dan bimbingan konseling karir?. Menurut Hornby dalam (walgito:2010) menyatakan
bahwa karier adalah pekerjaan atau profesi. Sedangkam menurut Gibson dalam
jumrahliah (2012) mengemukakan bahwa karir adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu
kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.
Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari
berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir
melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju
efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan
perilaku dapat memuaskan seorang individu. Sedangkan menurut Soetjipto karir
merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi sebagian orang
merupakan suatu tujuan hidup (Jumrahliah:2012). Jadi dapat disimpulkan bahwa
karir adalah sikap, perbuatan atau
perilaku seseorang yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivits kerja yang
merupakan perjalanan dan tujuan hidup dari seseorang tersebut
Bimbingan karier ialah bimbingan
dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan atau jabatan tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan
diri dalam berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki
(Winkel:1997). Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan
konseling (Walgito:2010). Salah satu bidang layanan yang membantu peserta didik
dalam memahami menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Contohnya adalah orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagai wawasan untuk
mengembangkan karir dimasa yang akan dating (Mugiarso:2010). Masih menurut
(Mugiarso:2010) megemukakan bahwa Bimbingan dan konseling karir membahas dan
mengentaskan masalah karir siswa yang berkenaan dengan: 1) pilihan dan latihan
ketrampilan, 2) orientasi dan informasi pekerjaan atau karir, dunia kerja dan
upaya memperoleh penghasilan, 3) orientasi dan informasi lembaga-lembaga
ketrampilan sesuai dengan pilihan pekerjaaan dan arah pengembangan karir, 4)
pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan arah
pengembangan karier. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah
proses pemberian bantuan kepada seseorang dalam mempersiapkan diri menghadapi
suatu pekerjaan.
Sedangkan Konseling karier menurut
WS Winkel (1997) menyatakan bahwa konseling karier berpusat dalam pengambilan
keputusan, konselor harus membantu konseli untuk berpikir secara terarah
mengenai suatu kareir dengan pembicaraan antara konselor dan konseli mengikuti
urutan langkah diskusi tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling karier adalah suatau proses
pemberian bantuan / layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar
individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, mengenal
dunia kerja dan merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan
untuk menentukan pilihannya, dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya
tersebut adalah yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dng
persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau kaier yang dipilihnya.
1.2.
Tujuan
Bimbingan dan konseling Karir
Menurut Walgito (2010:202)
menjelaskan bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa
agar:
a. Dapat
memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang
ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
b. Menyadari
dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis
pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta
memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
d. Menemukan
hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan
faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan
tersebut.
e.
Para siswa dapat merencanakan masa
depannya, serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi atau sesuai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari bimbingan karir adalah membantu konseli dalam memahami, menilai dan
menyadari potensi yang dimilikinya, serta mampu mengembangkan apa yang
dimilikinya yang terkait dengan karier, serta memberikan informas, pengetahuan
dan pemahaman mengenai berbagai jenis pekerjaan dan hambatan-hambatanya dan
membantu konseli dalam merencanakan masa depannya dan menemukan suatu pekerjaan
atau karir yang sesuai dengan dirinya.
1.3.
Manfaat
atau Fungsi bimbingan dan Konseling Karier.
Menurut (walgito:2010) bimbingan
karier ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SD, SMP
dan SMA dengan alasan sebagai berikut:
a. Para
siswa ditingkat SMA pada semester 2 akhir perlu menjalani pemilihan program
studi atau penjurusan, dan dalam pilihan program penjurusan ada syarat yang
terkait dengan prestasi akademik. Penjurusan akan mementukan masa depan siswa,
maka diperlukan kecermatan, serta perhitungan yang matang dan tepat dalam
pemilihan. Oleh karena itu siswa memerlukan adanya bimbingan dan konseling
karier.
b. Pada
kenyataannya tidak semua siswa bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi,
siswa akan langsung terjun kedunia kerja, oleh karena itu sangat diperlukan
suatu bimbingan agar siswa dapat bekerja
dengan senag dan baik sesuai dengan yang diharapkannya.
c. Siswa
SMA merupakan angkatan kerja yang potensial yang menentkan keadaan Negara
dimasa dating. Oleh karena itu diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk
menghadapi masa depan. Maka diperlukannya suatu bimbingan dan konseling karier.
d. Para
siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihandari
anak-anak kemasa dewasa. Pada umumnya mereka belum dapat mandiri sehingga masih
memerlukan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian. Maka mereka sangat
memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karier dalam menyiapkan kemandirian
dalam hal pekerjaan.
e. Pada
siswa SMP juga membutuhkan bimbingan karier, baik untuk melanjutkan pendidikan
tinggi maupun untuk mencari pekerjaan, karena tidak semua siswa dapat
melnjutkan sekolahnya. Oleh karena itu sangat bimbingan dan konseling karier
sangat penting untuk diberikan.
1.4.
Asas Bimbingan dan Konseling Karir
Bimbingan
karir merupakan bagian dari pemberian layanan bimbingan dan konseling pada
umumnya. Sehingga asas-asas yang digunakan dalam bimbingan karir pun pada
dasarnya sama dengan asas bimbingan dan konseling. Berikut ini merupakan
asas-asas bimbingan dan konseling karir seperti yang disebutkan oleh Prayitno
(2008:115). Yaitu sebagai berikut:
a.
Asas kerahasiaan yaitu suatu asas yang
berkaitan dengan penyimpanan data mengenai konseli dalam bentuk apapun yang
tidak boleh disebarluaskan oleh konselor tanpa ada ijin dari konseli
tersebut.
b.
Asas kesukarelaan yaitu berkaitan dengan
pelaksanaan konseling yang tidak menggunakan unsur paksaan, baik dari pihak
konselor maupun konseli.
c.
Asas keterbukaan yaitu asas yang
mengatur tentang kejujuran dalam menyampaikan informasi dalam bentuk apapun
oleh konselor dan konseli.
d.
Asas kekinian yaitu bahwa masalah yang
dibahas dalam proses konseling adalah masalah yang sedang terjadi saat ini,
bukan masalah pada masa lampau ataupun masa yang akan datang.
e.
Asas kemandirian yaitu bahwa tujuan
adanya konseling adalah untuk membuat konseli mandiri dalam mengambil keputusan
terkait dengan masalah yang sedang dihadapinya tersebut.
f.
Asas kegiatan yaitu bahwa konseli perlu
melakukan sendiri kegiatan yang bertujuan untuk mengentaskan masalahnya dengan
giat, karena tanpa adanya upaya dari konseli maka proses konseling tidak akan
berlangsung dengan efektif.
g.
Asas kedinamisan yaitu asas yang
mengaendaki terjadinya perubahan pada diri konseli, serta mengarah pada hal-hal
baru hendaknya terdapat pada proses konseling dan hasil-hasilnya.
h.
Asas keterpaduan yaitu bahwa proses
konseling berupaya memadukan berbagai aspek, antara lain diri konseli yang
dibimbing, isi layanan, dan proses layanan yang diberikan.
i.
Asas kenormatifan yaitu bahwa
pelaksanaan proses konseling sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat di sekitarnya.
j.
Asas keahlian yaitu asas yang mengatur
mengenai kualifikasi konselor dan pengalamannya dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling.
k.
Asas alih tangan kasus yaitu bahwa
konselor akan berupaya membantu konseli dengan semaksimal mungkin, tetapi
ketika itu sudah di luar kemampuan dan kewenanannya maka akan dialihkan pada
petugas yang lebih ahli dalam menangani masalah tersebut dengan sepengetahuan
dari konseli.
l.
Asas tut wuri handayani yaitu merujuk
pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan
antara konselor dan konseli.
1.5.
Prinsip-prinsip
Bimbingan dan Konseling karier
Menurut (Andriani:2011) Prinsip-prinsip bimbingan karir meliputi :
1) Pemilihan karir lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa. 2)
Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri.
Individu harus memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya. 3) Bimbingan
karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri. 4) Bimbingan karir membantu
pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat. 5) Dalam bimbingan karir
termasuk pula pemberian informasi, keterangan mengenai latihan atau pendidikan
yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, berbagai keterampilan dan pola
tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan. 6) Bimbingan karir
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para konselor dalam memberikan
rangsangan dan bantuan perencanaan karir, membuat keputusan dan penyesuaian
karir.
Sedangkan prinsip-prinsip bimbingan
karier disekolah adalah:
a. Seluruh
siswa disekolah hendaknya mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam
pencapaian karirnya secara tepat.
b. Program
bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan
pendidikan siswa.
c. Setiap
siswa hendaknya memehami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup dan
pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.
d. Siswa
hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap
diri sendiri dan kaitanya dengan perkembangan social pribadi dan perencanaan
pendidikan karir.
e. Siswa
perlu diberikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam suatu
alur pendidikanya.
f. Siswa
dalam keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan
antara pendidikanya dan karir.
g. Setiap
siswa pada setiap tahap program pendidikanya hendaknya memiliki
pengalaman-pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan
realistik.
h. Setiap
siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai ketrampilan
dan perananya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma yang memiliki aplikasi
bagi karir dimasa depanya.
i. Program
bimbingan karir disekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional dengan
program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan konseling pada khususnya.
j. Program
bimbingan karir disekolah hendaknya berpusat dikelas dengan koordinasi oleh
pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Endriani, Ani. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier. Online
Mugiarso, dkk. 2010. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press.
Walgito,
Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling
Karier (Studi & Karier).
Yogyakarta: Andi.
Winkel,
W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di
Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan