Pages

 

Rabu, 03 Desember 2014

PROGRAM PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM IMPLEMENTASI TIK UNTUK BK

0 komentar




PROGRAM PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM IMPLEMENTASI TIK UNTUK BK

Oleh
(Zuni Fatmaningsih)



ABSTRAK

Communication and information technology is is an equivalent integral containing the broader sense of any activity related to the processing, manipulation, management, and transfer / transfer of information among media. In the government and private programs that is on the application of TIK in Guidance and Counseling in which there are various types of counseling with communication technology use of counseling process becomes easier.
TIK applications that can be used in the counseling process, among others, counseling by telephone, radio and television and the internet. In the process of counseling via the Internet, there are several types inside the cyber counseling, e-counseling, and therapy email.

Keyword: communication, information, technology, guidance and counseling






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan-kebutuhan manusia semakin bertambah. Dalam hal ini dibutuhkan inovasi dan kreativitas untuk manusia agar mampu memenuhi kebutuhannya. Perkembangan zaman menuntut berkembangannya teknologi informasi dan komunikasi, tetapi juga sebaliknya, dengan berkembangnnya teknoligi informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perkembnagan kehidupan.  Perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan, ekonomi dan politik akan berkembang dengan adanya pengaruh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat berpengaruh dalam  bidang pendidikan misalnya  mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem E-Learning untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Peranan E-Learning pada aktivitas mahasiswa pada saat ini begitu besar dan telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan padabidang pendidikan dan proses pembelajaran. Selain itu dalam bidang bimbingan dan konseling juga memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana guru BK dituntut agar memahaminya dan mampu menggunakan teknologi dengan baik, dalam peroses bimbingan ataupun konseling guru BK atau konselor bisa menggunakan teknologi tersebut, misalnya konseling melalui telepon atau lewat berbagai sosial media yang ada. Melalui internet guru Bk juga bisa mencari refrensi-refrensi yang mereka butuhkan. Sebagai seorang konselor atau guru BK diharapkan mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung berbagai layanan konseling.
Dalam hal ini pemerintah dan swasta memiliki berbagai kebijakan atau program yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk bimbingan dan konseling. Kebijakan atau program tersebut banyak yang mendukung penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Swasta juga mempunyai peranan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bimbingan dan konseling. Dalam makalah ini akan membahas mengenai implementasi TIK untuk BK dalam pemerintahan dan swasta.

1.2. Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagi berikut:
1.2.1.      Apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi?
1.2.2.      Bagaimana penggunan dan pemanfaatan TIK dalam program pemerintah dan swasta pada BK?
1.2.3.      Apa saja jenis-jenis IT dalam layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam program pemerintah dan swasta?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka diperoleh tujuannya sebagai berikut:
1.3.1.      Agar mahasiswa mengetahui, mengerti, serta memahami mengenai teknologi informasi dan komunikasi.
1.3.2.      Agar mahasiswa mengetahui, mengerti, serta memahami penggunaan TIK dalam program pemerintahan dan swasta pada BK.
1.3.3.      Agar mahasiswa mengetahui, mengerti, serta memahami pemanfaatan peralatan-peralatan TIK dalam pelayanan BK dengan baik dan mampu mengaplikasikannaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.         Program Pemerintah dan Swasta Dalam Implementasi TIK untuk BK
2.1.1 Pengertian TIK
Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunanya adalah teknologi dan informasi. Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya. Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media, dan informatika. Para praktisi menyatakan bahwa “telematics” adalah singkatan dari telecommunication and informatics sebagai wujud dari perpadan konsep Computing and Communication.Istilah Telematics jugadikenal sebagai the newhybrid technology yang lahir karena perkembangan teknologi digital
Selain pengertian diatas Williams & Sawyer dalam Koesnandar (2008:5) menyatakan bahwa ‘teknologi informatika adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara atau video)’. Dengan kata lain TIK tidak hanya terbatas dalam bentuk data saja melainkan suara, gambar atau video. Sedangkan Karsenti dalam Siahaan (2010:7) menyatakan TIK ‘sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa’. Ini berarti teknologi dapat dan benar-benar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi.
Selain pengertian tersebut terdapat pengertian yang lain yaitu Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991
 “Information Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and microelectronic) means.”Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole
Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)   mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
a.    Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,  penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b.    Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa      Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang  segala kegiatan  yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Menurut Susanto ( 2002 ) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
2.1.2.      Perkembangan Dan Pemanfaatan TIK Dalam Pendidikan Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah
Sebelum menginjak abad 21 yang telah serba modern, penemuan teknologi-teknologi telah dirintis dimulai dari ditemukannya mesin tik, alat komunikasi seperti mesin penyampai pesan. Kemudian hal ini berkembang lagi dengan dibuatnya computer dari yang paling sederhana hingga komputer yang paling canggih selain itu ditemukan telepon sederhana hingga ditemukannya hand phone dan saat ini telah berkembang menjadi PDA. Bahkan pada saat ini abad ke 21 telah ditemukan bidang rekayasa mikroelektronika. Hal ini dapat menunjukkan bahwa TIK mengalami perkembangan yang sangat pesat.
            Dengan telah berkembangnya system komunikasi online seperti telepon, sms, ataupun email yang dapat diakses dalam dunia maya, tentunya hal ini mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan khususnya dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat terlihat dengan telah terjadinya pergeseran dalam proses pembelajaran dimulai dari ‘belajar di ruang kelas’ ke’ belajar dimana saja’, dari ‘kertas’ ke ‘on line’. Interaksi antara guru dengan siswa pun tidak hanya dapat dilakuakn melalui hubungan tatap muka tetapi dapat dilakukan melalui telepon, sms, ataupun email. Dalam tugas pokok seorang guru pun menjadi terasa lebih mudah baik dalam membuat persiapan mengajar, mencari sumber bahan ajar, bahkan dalam pembuatan evaluasi bagi siswa yang dapat diberikan secara beragam. Hal ini bisa memanfaatkan teknologi komputer. Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi yang diperuntukkan bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan dalam efisien waktu dan tenaga.
            Bila diuraikan pemanfaatan TIK dapat dijelaskan secara terperinci seperti :
a.    Penyimpanan dan pengolahan data siswa, staf, keuangan, dan asset sekolah
b.    Analisis perkembangan kinerja siswa, guru, dan sekolah dari periode ke periode
c.    Penyediaan informasi tentang perkembangan studi siswa kepada Guru Wali dan Orang Tua
d.   Penyediaan informasi untuk mendukung pelaporan kepada Kantor Dinas Pendidikan yang terkait dengan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Badan Akreditasi Sekolah (BAS)
e.    Pengolahan data menjadi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
f.     Pengelolaan perpustakaan termasuk katalogisasi buku-buku, penelusuran buku, proses peminjaman dan pengembalian buku, status keberadaan buku, dan penetapan jumlah denda.
2.1.3. Penggunaan Tik Dalam Program Pemerintah Dan Swasta Pada BK
(Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Pemerintahan) E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
a.    Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
b.    Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
c.    Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
d.   Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk  Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).


2.2    Jenis-Jenis IT Dalam Layanan Bimbingan KonselingYang Dilaksanakan Dalam Program Pemerintah Dan Swasta
Dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesia telah mengamanatkan kepada para konselor untuk menguasai teknologi informasi untuk kepentingan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Identifikasi layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat dilakukan dengan teknologi informasi. Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: Konseling melalui Telepon, Konseling melalui Radio dan televisi dan Konseling berbantuan komputer yaitu melalui internet.
2.2.1. Konseling Melalui Telepon
Kemudahan pengaksesan dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling mengikuti tatanan kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cepat, luas, dan mudah diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon  biasanya disebut konseling telepon.
Konseling dengan media telepon lebih dikenal dengan sebutan Video-phone counseling (VPC) merupakan bentuk lain dari konseling telepon. Namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi tambahan yang memungkinkan konseli dan konselor saling mengenal dan “bertatap muka” melalui layar monitor (display), Konseling melalui video-phone lebih memungkinkan terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan klien, dan dapat lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
Pemerintah banyak mendirikan akses-akses telepon yang dapat digunakan oleh masyarakat Untuk Melakukan Interaksi Dan Komunikasi.
2.2.2. Radio Dan Televisi
Saat ini banyak stasiun radio maupun televisi milik pemerintah maupun swasta yang acara programnya tentang konseling yang disiarkan melalui radio atau televisi,  yang  merupakan bentuk lain dari konseling telepon. Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat informatif atau advis, jarang hubungan klien dan konselor mencapai taraf yang mendalam dan intensif.  Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana masalah klien akan membatasi keleluasaan dan efektivitas konseling. Hal diatas dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System), CMS secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan pada para pengunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis.
Salah satu CMS yang dapat digunakan adalah AuraCMS dengan lisensi GPL (General Public License), open source/bebas dimodifikasi, asli buatan komunitas Indonesia, mudah dan murah serta berbahasa Indonesia. Layanan Informasi Sekolah yang dibangun dengan menggunakan AuraCMS akan bersifat dinamis, mudah digunakan, simple dan mudah dikelola serta memiliki ukuran file yang kecil. AuraCMS dapat online dalam waktu 1 jam pada server gratis yang banyak ditawarkan di internet. Dengan demikian AuraCMS direkomendasikan sebagai salah satu Content Management System yang dapat digunakan sebagai Media Layanan Informasi pada Bimbingan dan Konseling disekolah.
2.2.3.  Internet
Banyak program pemerintah dan swasta yang memberikan pelayanan konseling melalui fasilitas internet yang sudah kita kenal dengan nama e-counseling (email counseling). Berikut ini adalah contoh proses konseling via internet :
2.2.3.1 Email Therapy
Email counseling merupakan proses terapeutik yang didalamnya terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan konselor.  Karena, esensi e-counseling terletak pada menulis. Respon atau bantuan yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan.  Konseli pun tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang dihadapi, cukup dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang merupakan masalah. E-mail merupakan cara paling baru dibandingkan dengan cara-cara yang lain untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui internet. Hal ini  tidak bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka ( face to face ), tetapi dapat  menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk memecahkan masalahnya meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu langsung dengan konselor.
Email counseling merupakan satu cara untuk berkomunikasi antara konseli dengan konselor yang didalamnya dibahas mengenai masalah-masalah yang dihadapi koseli, misalnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan kehidupan konseli melalui surat atau tulisan pada internet.  Selain e-mail juga bisa dalam bentuk chatting dimana konselor secara langsung berkomunikasi dengan klien pada waktu yang sama melalui internet. Program Pemerintah yang menggunakan layanan bimbingan dan konseling diantaranya adalah BNN, BKKBN, KPA, Pusat Rehabilitasi sosial dan sebagainya, dengan adanya email theraphy ini lembaga-lembaga atau badan pemerintah dapat berkomunikasi dengan klienya tanpa ketemu secara Langsung (Face To Face)
2.2.3.2.Cyber Counseling
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, interaksi antara konselor dengan klien  tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet dalam bentuk “cyber counseling”. Layanan bimbingan dan konseling ini merupakan salah satu model pelayanan konseling yang inovatif dalam upaya menunjukkan pelayanan yang praktis dan bisa dilakukan dimana saja asalkan ada koneksi atau terhubung dengan internet.
Cyber Counseling adalah salah satu strategi bimbingan dan konseling yang bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan koneksi internet. Dalam hal ini proses konseling berlangsung melalui internet dalam bentuk web-site,e-mail, facebook, videoconference (yahoo massangger) dan ide inovatif laninnya. Sudah tentunya apabila ingin menjalankan strategi ini yang menjadi piranti utamanya adalah koneksi dengan internet tersebut.
2.2.3.3. E-Counseling.
Sedangkan online adalah dimaknai dalam jaringan atau keadaan saat sesuatu terhubung ke dalam suatu jaringan atau sistem internet  atau ethernet. Jadi istilah konseling online dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling yang dilakukan dengan alat bantu jaringan sebagai penghubung antara guru bk atau konselor dengan kliennya.
Syarat-syarat konselor dalam konseling online dan konseling biasa atau face to face tidak jauh berbeda sebagai berikut:
a.    Konselor harus mempunyai wawasan yang luas
b.    Konselor harus menguasai dan memahami teknologi yang digunakan sekarang ini. Maksudnya seorang konselor itu mampu menguasai teknologi yaitu konselor mengerti dan mampu menggunakan teknologi dengan baik untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang fatal dalam proses konseling tersebut.
c.    Latar belakang pendidikannya harus dari bimbingan dan konseling dan minimal tamatan strata satu yang memiliki ilmu bimbingan dan konseling dan harus memiliki ilmu-ilmu tentang mamusia dengan berbagai macam problematikanya,kalau konselornya tidak berlatar belakang bimbingan dan konseling di khawatirkan dia tidak memahami masalah yang dihadapi oleh siswa/siswi di sekolah dan kurang menguasai cara mengatasi masalah klien secara efektif.
d.   Kepribadian konselor. Seorang konselor harus mempunyai sifat yang baik ikhlas,jujur,objektif,simpatik dan empati serta senantiasa menjunjung tinggi kode etik profesi. Sedangkan sikapnya,ramah tamah,sopan santun,harus mampu merespon,memahami,dan mendengarkan klien dengan baik selain itu konselor harus mempunyai penampilan yang menarik,gaya bicara yang jelas dan tidak mengandung unsur-unsur penghinaan terhadap klien.
e.    Konselor mampu memahami karakteristik klien. Seorang konselor harus mampu mengetahui dan memahami karakteristik klien walaupun dalam konseling online hal ini  sangat diperlukan juga karena akan membantu konselor dalam mengatasi permasalahan klien dengan baik dan efektif.  
f.     Konselor harus bisa memguasai semua teknik-teknik dalam konseling


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi komunikasi dan informasi adalah adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang  segala kegiatan  yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Di dalam program pemerintah dan swasta yaitu mengenai aplikasi TIK dalam Bimbingan dan Konseling di dalamnya terdapat berbagai jenis konseling dengan mengguanakan teknologi komunikasi proses konseling menjadi lebih mudah. Aplikasi TIK yang dapat digunakan dalam proses konseling antara lain yaitu konseling melalui telefon, radio dan televise dan internet. Dalam proses konseling melalui internet terdapat beberapa jenis didalamnya yaitu cyber counseling, e-counseling, dan  email teraphy.
3.2 Saran
Bagi konselor adanya bimbingan dan konseling melalui teknologi dan komunikasi yang ada dapat mempermudah dalam proses konseling sehingga tidak mempersulit konselor dan konseli dalam proses konseling


DAFTAR PUSTAKA
Tresna, Gede. 2011. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Teknologi.          [Accessed:6/09/14] http://tresnainnovation.blogspot.com/2011/12/layanan-bimbingan-dan-konseling.html
Fitriana, Ella Resti. 2014. Program Pemerintah dan Swata dalam Implementasi TIK untuk BK. [Accessed:5/09/14] http://bk112092.bloogspot.com
Maryama, Emma Amalia. 2013. Program Pemerintah dan Swasta dalam    implementasi TIK untuk BK.[Accessed: 5/09/14] http://bk112087.bloogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan